Selamat Datang di Website Akademi Sepakbola IOP APACINTI
Aulia Siregar Terpilih Menjadi Coach of The Month Liga TopSkor U-13
- Details
- Created on Tuesday, 26 November 2019 17:50
- Published Date
AULIA Siregar sama sekali tak menyangka dengan jalan hidupnya, berkecimpung dalam pembinaan sepak bola usia dini. Sebab, setelah memutuskan gantung sepatu pada 2015, Aulia telah merancang masa depannya di luar dunia sepak bola. Bersama sang istri, ia belajar bisnis sekaligus membuka usaha mandiri.
“Cuma memang karena tak punya basic dan bukan bidang saya, akhirnya berhenti," kata Aulia. Akhirnya, hati dan passion membawanya kembali ke sepak bola. Saat itu, Aulia bertemu beberapa rekan eks pesepak bola yang kemudian mendorongnya belajar dan merintis karier kepelatihan usia muda.
Mulanya, apa yang ada dipikiran Aulia tidak sejalan. Melatih anak-anak usia dini, dikatakannya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ia mengaku sempat tidak betah dan ingin berhenti dan kembali bertarung menjadi wirausahan. Namun, dengan perdebatan hati membuatnya tak berhenti.
“Pelan-pelan diikuti, dipelajari, dan dijalani, walau awalnya tidak betah,” Aulia menceritakan. Sejak saat itu, Aulia memahami segala dinamika yang terjadi di sepak bola akar rumput di Indonesia. Menurut mantan pemain PSMS Medan tersebut, melatih tim usia dini perlu kesabaran dan juga ketelatenan ekstra.
Bahkan, urusan kesabaran itu harus dihadapinya tidak hanya saat mengayomi para pemain, tetapi juga ketika berhadapan dengan orang tua pemain. Sebab, tak jarang idealisme pelatih usia dini berbenturan dengan ego beberapa orang tua yang belum mengerti esensi dalam pembinaan pemain usia dini.
“Karena melatih anak usia pembinaan memang dibutuhkan kesabaran yang super. Super sabar. Karena kami melatih pemain yang belum bisa apa-apa, dan harus diberikan dasar sepak bola yang benar,” ucap Aulia. “Belum lagi kesabaran terkait jika ada perbedaan pendapat dengan orang tua pemain.”
Namun kini, Aulia telah menemukan kenyamanannya bergelut dalam sepak bola akar rumput. Aulia saat ini tengah membantu ASIOP merebut kembali kejayaannya dalam Liga Hansaplast TopSkor U-13, yang dalam dua musim terakhir direbut ISA Trisakti. Padahal, tiga musim sebelum itu dikuasai ASIOP.
Saat ini, ASIOP kokoh di puncak klasemen sementara Grup Skor dengan poin sempurna 15 dari lima laga yang sudah dimainkan. Hebatnya, tim berjuluk Mutiara dari Senayan itu menjadi tim paling produktif dengan 21 gol tanpa sekalipun kebobolan. Fakta ini membuat tim TSG menetapkan Aulia sebagai pelatih terbaik November.
“Fokus saya terus mengajarkan dasar sepak bola yang baik dan benar. Selalu mengarahkan anak-anak bermain sepak bola secara tim dengan satu dua sentuhan. Kebahagiaan kami sebagai pelatih, bisa melihat dan menikmati indahnya seni mereka dalam bermain bola. Itu memang butuh proses panjang dan kesabaran,” katanya.* (Furqon Al Fauzi/topskor.id)
Login Form
We have 31 guests and one member online